PEMBUDIDAYA IKAN LELE TOYAREKA GAGAL PRODUKSI

Exif_JPEG_420

PURBALINGGA-DINNAKAN   Pembudidaya ikan Lele di desa Toyareka kecamatan Kemangkon Purbalingga gagal memproduksi bibit ikan lele. Pasalnya selama musim kemarau ini mereka terkendala cuaca dingin, menyebabkan Indukan ikan lele tidak ada telurnya dan tidak dapat melakukan pemijahan. Hal ini telah berlangsung selama dua bulan terakhir, dan para petani merugi jutaan rupiah.
Wakil Ketua kelompok tani Mina Lestari desa Toyareka Kemangkon Slamet Sutarjo menuturkan, dalam dua bulan ini pihaknya tidak dapat melakukan pemijahan ikan lele, hal ini karena terkendala cuaca dingin yang menyebabkan Induk lele tidak dapat bertelur. Padahal pihaknya saat ini telah memiliki 24 ekor Induk Lele. Menurutnya untuk pemijahan ikan lele ini sangat menguntungkan dan dapat mensejahterakan keluarga, namun sekarang mandeg tidak berproduksi.
Pihaknya berharap pada pemerintah untuk dapat dibantu dalam hal permodalan, sarana prasarana dan berharap PPL Perikanan kecamatan Kemangkon untuk aktif turun ke lapangan, sedangkan saat ini PPL kurang Aktif.
Menurut Slamet, pihaknya telah bergelut dalam pemiijahan lele ini sejak 4 tahun lalu, dan saat ini telah memiliki 10 kolam terpal. Dan dalam sekali pemijahan ikan lele, atau 2 bulan sekali, pihaknya menghasilkan 50.000 bibit lele. Dan rata rata dapat menghasilkan Rp. 3 juta.
Sedangkan untuk pemasaran pihaknya tidak mengalamii kesulitan, karena ada pedagang lele yang datang untuk mengambil bibit lelenya. Untuk pembeli berasal dari luar daerah seperti Sokaraja dan Kramat Purwokerto, serta pembeli dari Kemangkon dan Purbalingga. Untuk Bibit lele menurut Slamet, pihaknya biasa menjual ukuran 4×6 dijual dengan harga Rp. 110/ekor, dan 5×7 seharga Rp. 150/ekor.
Sementara anggota Mina Lestari satu satunya yang masih bisa berproduksi adalah Rato warga Rt 2 Rw 7 desa Toyareka Kemangkon menuturkan, meski masih terkendala induk lele yang kurang bagus, namun masih bisa bertelur, namun rentan ikan mati sebelum dipanen.
Biasanya Rato menjual bibit lele dengan cara gelasan, satu gelas bibit lele dijual Rp. 15.000, dan satu bulan sekali pihaknya telah didatangi oleh para pedagang lele. Pihaknya berharap PPL kecamatan Kemangkon untuk aktif datang membantu para petani, dan pemerintah dapat membantu permodalan, bibit ikan dan sarana prasarana.
Copyright@DianRSP

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *