Harga Ikan Konsumsi Melambung

gurame3

PURBALINGGA, HUMAS  – Harga berbagai jenis ikan konsumsi di Tempat Penjualan Ikan (TPI) Kembaran Kulon, Purbalingga, semakin melambung  Kenaikan itu karena permintaan meningkat dan dampak dari naiknya harga daging sapi. Diprediksi, harga ikan konsumsi ini tidak akan menurun, namun justru naik menjelang lebaran mendatang. Bahkan, usai lebaran biasanya akan tetap bertahan tinggi.

            Selain harga yang naik, permintaan konsumen juga mengalami peningkatan hingga dua kali lipat. Kondisi ini tentunya menguntungkan para pembudidaya ikan dan pedagang ikan.

            Sejumlah pedagang ikan mengungkapkan, harga ikan Nila, misalnya, yang semula berkisar antara Rp 17.000 – Rp 18.000 per kilogramnya, kini mencapai Rp 25.000,-. Ikan lele yang semula Rp 14 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp 17.000,- per kilogram. Sementara ikan konsumsi jenis Gurame masih stabil antara kisaran Rp 35.000,- hingga Rp 36.000,- per kilogram. Fluktuasi harga ikan Gurame hanya sekitar Rp 1.000,-.

            “Permintaan konsumen juga mengalami peningkatan. Kalau soal stok, selalu tersedia. Stok dari pembudidaya ikan lokal dan juga dari luar daerah,” kata Eka, salah seorang pedagang ikan, Rabu (24/7).

            Eka memperkirakan, kondisi naiknya harga biasanya akan bertahan menjelang lebaran hingga beberapa pekan setelah lebaran. “Harga biasanya akan naik lagi mendekati lebaran, dan mulai turun sedikit seusai lebaran,” tambah Eka yang dibenarkan pedagang lain seperti Wawo, Eka dan Nano.

            Petugas TPI Kembaran Kulon, Juremi membenarkan atas kondisi harga sejumlah komoditas ikan yang naik. “Sejak awal puasa, permintaan ikan konsumsi terus menaik. Jika pada hari biasa, rata-rata terjual 4 hingga 5 kuintal ikan bisa habis terjual, saat ini pada hari pasaran Rabu dan Sabtu bisa mencapai 9 kuintal hingga satu ton ikan konsumsi per hari,” kata Juremi.

            Sementara itu Kabid Perikanan Siswanto, S.Pt. M.Si mengatakan, dampak harga daging sapi yang tinggi dalam kisaran Rp 95.000 per kilogram sangat berpengaruh terhadap permintaan ikan konsumsi. Selain itu, permintaan yang naik disebabkan karena isu serangan flu burung pada komoditas unggas, meningkatnya kesadaran kesehatan masyarakat dengan merubah pola konsumsi dari makanan kolesterol ke ikan air tawar.

 “Permintaan ikan konsumsi yang dilayani sekitar delapan pedagang di TPI Kembaran Kulon pada hari pasaran Rabu dan Sabtu bisa mencapai 1 ton. Jumlah ini belum termasuk yang dikirim ke luar kota seperti ke Pemalang yang rutin setiap harinya,” kata Siswanto.

Dikatakan Siswanto, kebutuhan ikan konsumsi di Purbalingga saat ini tidak bisa mengandalkan pasokan lokal. Ikan gurame, misalnya, selain lokal masih harus dipasok dari Jawa Timur. Ikan nilai juga dipasok dari pembudidaya ikan di Kampung Laut Cilacap. Di Kampung Laut Cilacap ada seorang pembudidaya besar yang rutin mengedrop ikan ke berbagai tempat termasuk Purbalingga. Begitu juga dengan ikan lele dan patin yang masih mengandalkan pasokan dari luar kota.

“Kami berharap, kenaikan harga ini setidaknya tidak dirasakan pedagang saja, tetapi juga para pembudidayanya. Ikan lele, misalnya, jika pembudidaya melepas dengan harga Rp 10.500 per kilogram dari kolam, harganya sangat mepet, tidak imbang dengan ongkos budidayanya. Namun sekarang bisa lepas Rp 12.500 per kilo, jadi pembudidaya mendapat keuntungan,” katanya. (Humas/y)

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *