Kelomtanak Jati Mulyo Wujudkan Desa Ternak Sehat
PURBALINGGA, HUMAS – Berawal dari kesadaran warga untuk menciptakan hidup sehat, para peternak sapi potong di Dusun Tawangsari, Desa Jatisaba, Kecamatan Purbalingga, berinisiatif memindahkan kandang ternaknya jauh dari pemukiman. Warga tak mungkin meninggalkan usaha ternak sapi yang menjadi penopang ekonomi keluarga, sehingga mereka memutuskan untuk membuat satu kelompok peternak dan membangun kandang sapi komunal yang terpisah dari pemukiman. Tahun 2009, para peternak yang tergabung dalam Kelompok Tani ternak (Kelomtanak) Jati Mulyo, mulai merintis kampungnya menjadi desa ternak yang sehat.
Kini, buah dari rintisan itu sudah bisa terlihat. Bahkan, Kelomtanak Jatimulyo menjadi salah satu dari 16 kelompok terbaik di Jateng dalam lomba Desa Ternak Sehat (DTS) tahun 2013 yang diselenggarakan Dinas Peternakan dan kesehatan Hewan Provinsi Jateng. Tim Penilai Lomba DTS yang diketuai Drh Eko Parwiti mengunjungi kelomtanak itu, Rabu (3/7). Tim diterima oleh Asisten Sekda bidang Perekonomian, Pembangunan dan Kesra Ir Susilo Utomo, M.Si, Plt Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Purbalingga Ir Sediyono, dan para pengurus serta anggota kelomtanak.
Eko Parwiti mengungkapkan, lomba DTS dimaksudkan untuk mendorong animo masyarakat melaksanakan usaha ternaknya dengan memperhatikan aspek ramah lingkungan. “Sasaran lomba DTS selain untuk mewujudkan lingkungan desa ternak yang sehat, juga sebagai upaya meningkatkan kualitas usaha ternaknya dengan memperhatikan prinsip-prinsip budidaya ternak good farming praktis,” ujar Eko.
Eko menambahkan, aspek penilaian yang dilakukan meliputi aspek kelembagaan, aspek sosial pedesaan, aspek kesehatan hewan, aspek teknis dan aspek lingkungan.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Dinnakan) Ir Sediyono mengatakan, pihaknya selama ini terus melakukan pembinaan kepada peternak dan kelompok tani ternak dengan melibatkan para penyuluh dan petugas Pos Kesehatan Hewan (Poskeswan). “Setidaknya kami membina 100 lebih kelompok tani ternak sapi, termasik Kelomtanak Jatimulyo dengan jumlah populasi ternak seluruhnya sekitar 17 ribu ekor,” ujar Sediyono.
Ketua Kelomtanak Jati Mulyo, Udi Prawito mengungkapkan, kelompoknya yang berdiri 11 Maret 2009, saat ini memiliki enam kandang komunal dengan jumlah sapi 143 ekor, yang terdiri 86 sapi jantan dan 57 sapi betina. Kegiatan yang dilakukan kelompok selain budidaya ternak sapi, juga menjalin kerjasama dengan koperasi KikkU (Kawasan Industri Kompos Kandang Unggul) dalam hal tata cara pengolahan kotoran sapi menjadi kompos/pupuk organik. Kemudian melakukan pelayanan Inseminasi Buatan (IB) dengan mengundang insemintaor dari Dinnakan, dan secara rutin tiga bulan sekali diadakan pengobatan massal ternak.
”Kami juga mendapat dukungan dari pemkab berupa bantuan pembuatan rumah kompos dan juga bantuan program penyelamatan sapi betina produktif,” kata Udi Prawito.
Edi menambahkan, untuk keuntungan usaha ternak, pihak kelompok menerapkan pola sistem bagi hasil antara peternak dengan kelompok. Pembagian keuntungan usaha dari setiap ternak yang dibudidayakan yakni 20 persen untuk kelompok, 10 persen untuk pengelola kandang dan 70 persen untuk peternak. ”Dengan pola pembagian keuntungan ini, ternyata mampu meningkatkan taraf hidup para peternak di desa kami,” ujar Udi. (Humas/y)