Gus Romy : 3,2 Juta Ekor Sapi Hilang Dalam Dua Tahun
PURBALINGGA, HUMAS – Ketua Komisi IV DPR RI Ir HM Romahurmuziy MT atau yang dikenal dengan sapaan Gus Romy menyampaikan keraguannya pada validitas data Badan Pusat Statistik (BPS). Pihaknya meminta agar pelaksanaan survey agar mengutamakan akurasi sehingga pengambilan kebijakannya tepat sasaran dan tepat manfaat.
“Bayangkan, dari Pendataan BPS, ada 3,2 juta ekor sapi hilang dalam dua tahun! Ini pendataannya yang ngawur atau ada siapa yang bermain atau ada tren apa di masyarakat?” ungkapnya usai menyerahkan bantuan Traktor Tangan kepada tujuh Gabungan Kelompok Pertanian (Gapoktan) di Halaman Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan (Dintanhutbun), Kamis (1/8).
Menurut Gus Romy kesalaham pendataan bisa berakibat fatal karena kebijakan yang diambil akan salah sasaran dan kurang kemanfaatannya. Sebagai contoh di tahun 2010, disebutkan jumlah sapi sebanyak 12,5 juta ekor. Sehingga pemerintah mengambil kebijakan impor.
“Sementara tahun 2011 ternyata jumlah berlebih menjadi 14,2 juta ekor. Jadi kesimpulannya perlu ada pembatasan impor. Setelah impor dibatasi kok harga sapi terus naik tak terkendali. Kita minta impor lagi di tahun 2012, Kementerian Pertanian RI bilang jangan. Tapi kenapa sapi-sapi lokal juga menghilang sampai tahun 2013 ini? Masa ada penyembelihan sampai 3,2 juta dalam dua tahun terakhir?” tuturnya heran.
Gus Romy juga meragukan informasi jika beras mengalami surplus. Sejak tahun 2008, BPS melaporkan adanya surplus beras yang naik dari tahun ke tahun. Tapi anehnya, sejak tahun 2008 hingga sekarang, harga beras tidak mengalami penurunan. Sebaliknya justru terus melambung.
“Kalau ikut hukum ekonomi, jika komoditi berlimpah, seharusnya harga jadi turun. Ini katanya surplus, berlimpah dan terus meningkat, lalu kenapa harganya kok nggak turun-turun. Katanya inflasi, ah yang bener? Inflasi kan cuma 8 persen?” ungkapnya lagi.
Gus Romy berharap BPS untuk segera mengevaluasi kinerja di bawah naungannya. Termasuk juga semua kementerian dan instansi vertical di bawahnya yang memiliki data. Akurasi dan validitas data seharusnya diutamakan.
Traktor Tangan
Sementara itu, dalam lawatan kali ini, Gus Romy menyerahkan bantuan dari Kemeterian Pertanian RI tujuh unit hand tractor (traktor tangan) kepada tujuh gapoktan se-Kabupaten Purbalingga. Sebagaimana diketahui, Purbalingga hanya memiliki 745 traktor dari kebutuhan sebanyak 2177 traktor, sehingga masih dibutuhkan 1432 traktor lagi. “Akan kami upayakan 20-30 traktor lagi untuk Purbalingga,”janjinya.
Ketujuh gapoktan itu antara lain Gapoktan Desa Langkap dan Desa Condong (Kertanegara), Makam (Rembang), Bungkanel (Karanganyar), Kramat (Karangmoncol), Majatengah (Kemangkon) dan Karanggedang (Bukateja).
Gus Romy berpesan agar traktor ini dimanfaatkan sebaik-baiknya dengan indikator yang bisa dipertanggung jawabkan. Artinya, produkstivitas petani harus dapat dibandingkan antara sebelum dan sesudah adanya bantuan traktor ini. (humas/cie)