Bupati Agendakan Kontes Ternak Tahunan

DSC_0560

PURBALINGGA, HUMAS – Bupati Purbalingga Sukento Rido Marhaendrianto mengagendakan penyelenggraan kontes ternak hasil inseminasi buatan (IB) dapat diadakan tiap tahun, menjelang peringatan Hari Jadi Kabupaten Purbalingga. Karena kontes ternak akan memberikan gairah bagi upaya pengembangan populasi ternak khususnya sapi di Purbalingga.

“Saya mendengar populasinya (ternak sapi-red) di Purbalingga baru 12 ribu. Ini masih terlalu kecil. Nanti saya minta kontes ternak ini dapat diadakan tiap tahun. Sekaligus untuk meramaikan hari jadi Purbalingga yang diperingati tiap 18 Desember,” ujar Bupati saat membuka kegiatan Kontes Ternak dan Sarasehan Pelaku Usaha Peternakan di komplek Pasar Hewan Purbalingga, Selasa (14/10).

Sebelumnya salah seorang peserta kontes dari  Kelompok Tani Lembu Sari Tlahab Lor, mengaku  kurang maksimal dalam mengikuti kontes ternak karena pemberitahuan yang mendadak. Menurutnya, jika dilakukan rutin, kontes ternak semacam ini dapat meningkatkan gairah peternak dalam membudidayakan ternaknya.

Selain mengagendakan kontes ternak tahunan, Bupati juga meminta Dinas Peternakan dan Perikanan (Dinnakan), agar terus menggenjot upaya peningkatan populasi ternak melalui kegiatan kawin suntik (IB). Bupati bahkan meminta mitranya dari Fakultas Peternakan Unsoed Purwokerto, untuk mencarikan teknologi agar melalui IB,  sapi dapat lahir kembar seperti kamb[ng.

“Kalau bisa sapi lahir kembar. Sekali suntik bisa lahir dua. Mudah-mudahan ini bisa mempercepat perkembangan populasi ternak,” kata Sukento yang mengaku saat kecil juga pernah “Angon” kambing.

Upaya menghidupkan kembali pasar hewan besar di Bobotsari dan Bukateja juga mengemuka dalam sarasehan pelaku usaha peternakan itu. Bahkan ada wacana membuka hari pasaran baru di pasar hewan Purbalingga khusus untuk transaksi hewan besar.

“Silahkan dirembug bersama kelompok peternak dan kelompok pedagang. Kalau sudah disepakati tinggal dilakukan sosialisasi. Yang penting peternak dan pedagang sepakat dulu maunya bagaimana,” tambah Bupati.

Kepala Dinnakan Sediyono menuturkan kegiatan kontes ternak hasil inseminasi buatan merupakan salah satu upaya memberikan informasi  kegiatan pengembangan sapi potong  dan kambing melalui inseminasi buatan.  Kegiatan IB dilakukan untuk meningkatkan produksi sapi potong guna pengembangan klaster sapi potong untuk mendukung produksi daging di wilayah eks karesidenan Banyumas.

“Apalagi kedepan, Jakarta hanya mau menerima daging bukan ternaknya. Sehingga produksi daging perlu terus didorong untuk ditingkatkan,” katanya.

Sediyono mengingatkan peternak atau pengusaha daging agar tidak memotong ternak betina produktif. Sehingga keberlanjutan pengembangbiakan sapi dapat berlanjut. “Kegiatan IB tak akan berhasil jika ternak betina dijual apalagi dipotong,” tandasnya.

Kontes ternak kali ini diikuti 48 sapi dan 18 kambing nominasi. Terbagi menjadi beberapa kategori  yakni untuk kontes sapi kategori Sapi Potong Simental, Limosin dan Brahman atau peranakan onggol. Sedangkan kontes kambing hanya satu kategori, yakni kambing jenis Peranakan Etawa.

Hasil penilaian yang dilakukan tim juri, menetapkan juara kategori sapi potong jenis Simental juara 1 ternak milik Sudiro desa Meri, Kutasari, juar 2 Supri Sumingkir, dan juara 3 Leman, Pekuncen, Bobotsari.

Untuk kategori Limosin juaranya masing-masing, Agus Dawuhan (I), Siam Karangreja (II) dan Minarto, Muntang (III). Sedangkan kategori sapi putihan jenis Brahman atau peranakan onggol, Rudi Sarno, Bojongsari (I), Subnarjo, Karangnangka (II) dan Teguh, Karangduren (III).

Pemenang kategori kambing PE jantan, masing-masing Muchtar (I), Zubaedah (II) dan Tursono (III) kemudian Kambing PE Betina, juaranya Muchtar, disusul kambing milik Tursono yang menjadi juara II dan III.

Ketua Panitia Lomba Drh Sri Maharsi Wulan menandaskan, kontes ternak dan sarasehan pelaku usaha peternakan  untuk memotivasi peternak agar mengelola usahanya lebih baik. Selain itu memberikan apresiasi dan penghargaan kepada peternak yang berprestasi serta menambah wawawan para peternak dan stakeholder peternakan di Kabupaten Purbalingga. (Hardiyanto)

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *