Diklat Penyuluh Untuk Ketahanan Pangan Purbalingga

diklat01

PURBALINGGA, HUMAS- Ketahanan Pangan adalah salah satu tanggung jawab Pemerintah dalam upayanya menjaga stabilitas Negara utamanya ketersediaan pangan pada komoditas strategis yang berpengaruh besar inflasi yaitu komoditas padi, jagung, kedelai, cabe, bawang merah, tebu dan daging.

Pemerintah Kabupaten Purbalingga sebagai daerah agraris yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani mempunyai 4 pilar kebijakan pembangunan pertanian yaitu peningkatan ketahanan pangan, pengembangan sarana prasarana pertanian, pengembangan agribisnis dan program peningkatan kesejahteraan petani. Kebijakan pembangunan pertanian ini didasari pada besarnya kontribusi sektor pertanian yang menyumbang pembangunan Purbalingga.

Namun cita-cita ini bukanlah hal mudah, banyak tantangan di bidang pertanian yang salah satunya dikarenakan juga makin meningkatnya alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian sehingga pembangunan pertanian diarahkan pada pengembangan komoditas strategis yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dalam rangka meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.

Dari tujuan pembangunan pertanian tersebut, perlu peningkatan sumber daya pertanian yang mumpuni, berdaya saing dan berperan aktif dalam rangka mengembangkan pertanian khususnya di Purbalingga. “Kami sangat mengharapkan peran aktif penyuluh pertanian sebagai penggerak petani untuk bersama-sama mengikhtiarkan ketersediaan pangan,” demikian kata Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Susilo Utomo ketika membuka Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Teknis Tematik bagi Penyuluh Pertanian dan Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-TBPP) pada Kamis siang (17/03).

Diklat yang dilaksanakan di Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan Bukateja dijadwalkan 7 hari mulai tanggal 17 Maret 2016 sampai dengan 23 Maret 2016. Diklat diikuti 30 peserta dari 6 Kecamatan yaitu Kecamatan Bukateja, Kejobong, Kemangkon, Purbalingga, Kaligondang dan Kalimanah. Susilo berharap pelaksanaan diklat berjalan lancer dan mencapai hasil maksimal dalam rangka memberikan ilmunya pada upaya khusus pencapaian peningkatan produksi pertanian. “Dengan ilmu dan kompetensi panjenengan (penyuluh pertanian) saya minta untuk mengawal, mendampingi dan membina petani dalam usaha tani, sehingga produk yang dihasilkan mampu bersaing di pasaran,” demikian kata Susilo. #taufiq.h.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *